Sabtu, 17 Desember 2016

PENGEMBANGAN ATAU PEMBINAAN ORGANISASI

                Banyak macam dan ragam bentuk suatu organisasi mulai dari yang berbentuk kecil hingga organisasi yang bentuknya besar dan mempunyai suatu tujuan yang berbeda pula, begitu pula tentang pengertian organisasi itu sendiri. Banyak definisinisi dan pengertian dari organisasi yang di paparkan oleh para ahli, berikut adalah beberapa definisi dan pengertian dari Organisasi :

Organisasi : penyusunan dan pengaturan bagian-bagian hingga menjadi suatu kesatuan; sususan dan aturan dari berbagai bagian sehingga merupakan kesatuan yang teratur; gabungan kerja sama (untuk mencapai tujuan tertentu).
Kamus modern bahasa Indonesia M. dahlan Al Barry

A. Pengertian Organisasi
1. Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb)
sehingga merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum
Bahasa Indonesia)
2. Organisasi adalah sistem sosial yang memiliki identitas kolektif yang tegas,
daftar anggota yang terperinci, program kegiatan yang jelas, dan prosedur
pergantian anggota. (Janu Murdiyamoko dan Citra Handayani, Sosiologi untuk SMU Kelas I)

      Pengertian organisasi berikut ini didapat dari artikel yang berjudul “Pengertian, Definisi dan Arti Organisasi - Organisasi Formal dan Informal - Belajar Online Lewat Internet Ilmu Manajemen”

B. Dinamika Kelompok dalam Organisasi
Himpunan manusia yang memiliki karakteristik sebagai suatu kelompok. Bahkan dapat dikatakan, struktur formal dari suatu organisasi, pada dasarnya tidak lebih merupakan suatu susunan yang berisi kelompok-kelompok. Pengertian yang demikian memang benar sepanjang itu diartikan sebagai suatu susunan dimana berbagai kelompok saling berhubungan satu sama lain dan kelompok-kelompok yang ada, dalam berbagai jenis atau tipe Dalam setiap organisasi, tidak dapat dipungkiri senantiasa ditemukan adany maupun ukuran, mengisi semua tugas yang ada di dalam organisasi.Dalam berbagai organisasi, interaksi antar anggotanya sangat dipengaruhi oleh adanya berbagai kelompok sosial yang ada dalam organisasi itu. Perasaan sebagai bagian dari in-group maupun out-group misalnya, dapat muncul sebagai dasar interaksi antar anggota suatu organisasi.
 Meskipun ukuran suatu kelompok sosial merupakan in-group atau menjadi out-group bagi seseorang sangat bersifat relatif dan tergantung pada situasi-situasi sosial tertentu, tetapi interaksi di dalam organisasi memungkinkan perasaan-perasaan sebagai bagian dari in-group maupun out-group bagi seseorang dapat berkembang. Pada suatu kondisi sosial tertentu misalnya, seluruh bagian dari suatu organisasi dapat menjadi in-group ketika dalam posisi berhadapan dengan organisasi lain. Artinya, perasaan dan rawa ber"kami" dalam organisasi itu muncul dan menguat. Tetapi, pada kondisi sosial yang lain, tidak mustahil terjadi dimana dalam satu organisasi perasaan in-group dan out-group berkembang dalam diri anggota organisasi dari bagian atau unit yang berbeda.
 Dalam suatu bagian tertentu dari suatu organisasi kerja, dapat berkembang perasaan sebagai suatu in-group. Tetapi pada saat yang sama, terhadap bagian lain dalam organisasi itu juga, kelompok ini memandang bagian lain itu sebagai suatu out-group.
Dalam organisasi, keberadaan kelompok primer maupun sekunder juga dapat ditemukan. Jika kelompok primer terbentuk karena adanya sesuatu yang menyatukan beberapa anggota organisasi, misalnya kesamaan daerah asal, kesamaan suku bangsa atau etnisitas, kesamaan kesukaan atau hobby dan sebagainya, maka karakteristik sebagai suatu kelompok sekunder juga dapat ditemukan dalam organisasi. Kelompok sekunder yang pada umumnya berskala besar dan tidak dilandasi oleh hubungan yang bersifat pribadi, terjadi dalam organisasi karena adanya pengaturan oleh peraturan formal, tatacara atau prosedur yang baku dan kebijakan-kebijakan tertentu dalam organisasi. Sebagaimana halnya kelompok primer dan sekunder, dalam organisasi akan sangat jelas terlihat suatu interaksi sosial yang menggambarkan adanya karakteristik kelompok primer dan sekunder.
Bangian-bagian atau unit-unit dalam organisasi menampakkan karakteristiknya sebagai kelompok formal. Adalah benar bahwa dalam bagian-bagian atau unit kerja dalam organisasi itu memang terdapat rincian tugas yang harus dilaksanakan oleh masing-masing bagian atau anggota dari bagian itu. Akan tetapi, tidak semua interaksi sosial yang ada dalam organisasi itu didasarkan pada rincian tugas yang harus dilaksanakan. bahkan, sebagian besar interaksi sosial dalam organisasi itu lebih banyak tidak didasarkan pada rincian Dalam organisasi, keberadaan kelompok primer maupun sekunder juga dapat ditemukan. Jika kelompok primer terbentuk karena adanya sesuatu yang menyatukan beberapa anggota organisasi, misalnya kesamaan daerah asal, kesamaan suku bangsa atau etnisitas, kesamaan kesukaan atau hobby dan sebagainya, maka karakteristik sebagai suatu kelompok sekunder juga dapat ditemukan dalam organisasi. Kelompok sekunder yang pada umumnya berskala besar dan tidak dilandasi oleh hubungan yang bersifat pribadi, terjadi dalam organisasi karena adanya pengaturan oleh peraturan formal, tatacara atau prosedur yang baku dan kebijakan-kebijakan tertentu dalam organisasi.
Sebagaimana halnya kelompok primer dan sekunder, dalam organisasi akan sangat jelas terlihat suatu interaksi sosial yang menggambarkan adanya karakteristik kelompok primer dan sekunder. Bangian-bagian atau unit-unit dalam organisasi menampakkan karakteristiknya sebagai kelompok formal. Adalah benar bahwa dalam bagian-bagian atau unit kerja dalam organisasi itu memang terdapat rincian tugas yang harus dilaksanakan oleh masing-masing bagian atau anggota dari bagian itu. Akan tetapi, tidak semua interaksi sosial yang ada dalam organisasi itu didasarkan pada rincian tugas yang harus dilaksanakan. bahkan, sebagian besar interaksi sosial dalam organisasi itu lebih banyak tidak didasarkan pada rincian

C.            Pemimpin Sebagai Pembina organisasi
             Fungsi utama seorang pemimpin adalah menata strategi dan arahan bagi organisasi, dan memadukan sumber daya yang diperlukan agar berhasil. Dalam bisnis, seorang Pembina-pemimpin menghadapi suatu proses keputusan harian untuk menyeimbangkan:
Hasil-hasil vs. Perkembangan.
Motivasi vs. Penilaian kritis.
Menjadi seorang evaluator vs. Menjadi seorang pengembang.
Risiko vs. Kesempatan belajar.
Delegasi vs. Arahan vs Melakukan.



Sumber:
http://handpage.blogspot.co.id/p/definisi-dan-pengertian-organisasi.html
http://organisasi.org pengertian_definisi_dan_arti_organisasi_organisasi_formal_dan_informal_belajar_online_lewat_internet_ilmu_manajemen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar