Banyak macam dan ragam bentuk suatu organisasi mulai dari
yang berbentuk kecil hingga organisasi yang bentuknya besar dan mempunyai suatu
tujuan yang berbeda pula, begitu pula tentang pengertian organisasi itu
sendiri. Banyak definisinisi dan pengertian dari organisasi yang di paparkan
oleh para ahli, berikut adalah beberapa definisi dan pengertian dari Organisasi
:
Organisasi : penyusunan dan pengaturan bagian-bagian hingga
menjadi suatu kesatuan; sususan dan aturan dari berbagai bagian sehingga
merupakan kesatuan yang teratur; gabungan kerja sama (untuk mencapai tujuan
tertentu).
Kamus modern bahasa Indonesia M. dahlan Al Barry
A. Pengertian Organisasi
1. Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai
bagian (orang dsb)
sehingga merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S.
Poerwadarminta, Kamus Umum
Bahasa Indonesia)
2. Organisasi adalah sistem sosial yang memiliki identitas
kolektif yang tegas,
daftar anggota yang terperinci, program kegiatan yang jelas,
dan prosedur
pergantian anggota. (Janu Murdiyamoko dan Citra Handayani,
Sosiologi untuk SMU Kelas I)
Pengertian
organisasi berikut ini didapat dari artikel yang berjudul “Pengertian, Definisi
dan Arti Organisasi - Organisasi Formal dan Informal - Belajar Online Lewat
Internet Ilmu Manajemen”
B. Dinamika Kelompok dalam Organisasi
Himpunan manusia yang memiliki
karakteristik sebagai suatu kelompok. Bahkan dapat dikatakan, struktur formal
dari suatu organisasi, pada dasarnya tidak lebih merupakan suatu susunan yang
berisi kelompok-kelompok. Pengertian yang demikian memang benar sepanjang itu
diartikan sebagai suatu susunan dimana berbagai kelompok saling berhubungan
satu sama lain dan kelompok-kelompok yang ada, dalam berbagai jenis atau tipe
Dalam setiap organisasi, tidak dapat dipungkiri senantiasa ditemukan adany
maupun ukuran, mengisi semua tugas yang ada di dalam organisasi.Dalam berbagai
organisasi, interaksi antar anggotanya sangat dipengaruhi oleh adanya berbagai
kelompok sosial yang ada dalam organisasi itu. Perasaan sebagai bagian dari
in-group maupun out-group misalnya, dapat muncul sebagai dasar interaksi antar
anggota suatu organisasi.
Meskipun ukuran suatu kelompok sosial
merupakan in-group atau menjadi out-group bagi seseorang sangat bersifat
relatif dan tergantung pada situasi-situasi sosial tertentu, tetapi interaksi
di dalam organisasi memungkinkan perasaan-perasaan sebagai bagian dari in-group
maupun out-group bagi seseorang dapat berkembang. Pada suatu kondisi sosial
tertentu misalnya, seluruh bagian dari suatu organisasi dapat menjadi in-group
ketika dalam posisi berhadapan dengan organisasi lain. Artinya, perasaan dan
rawa ber"kami" dalam organisasi itu muncul dan menguat. Tetapi, pada
kondisi sosial yang lain, tidak mustahil terjadi dimana dalam satu organisasi
perasaan in-group dan out-group berkembang dalam diri anggota organisasi dari
bagian atau unit yang berbeda.
Dalam suatu bagian tertentu dari suatu
organisasi kerja, dapat berkembang perasaan sebagai suatu in-group. Tetapi pada
saat yang sama, terhadap bagian lain dalam organisasi itu juga, kelompok ini
memandang bagian lain itu sebagai suatu out-group.
Dalam organisasi, keberadaan
kelompok primer maupun sekunder juga dapat ditemukan. Jika kelompok primer
terbentuk karena adanya sesuatu yang menyatukan beberapa anggota organisasi,
misalnya kesamaan daerah asal, kesamaan suku bangsa atau etnisitas, kesamaan
kesukaan atau hobby dan sebagainya, maka karakteristik sebagai suatu kelompok
sekunder juga dapat ditemukan dalam organisasi. Kelompok sekunder yang pada
umumnya berskala besar dan tidak dilandasi oleh hubungan yang bersifat pribadi,
terjadi dalam organisasi karena adanya pengaturan oleh peraturan formal,
tatacara atau prosedur yang baku dan kebijakan-kebijakan tertentu dalam
organisasi. Sebagaimana halnya kelompok primer dan sekunder, dalam organisasi
akan sangat jelas terlihat suatu interaksi sosial yang menggambarkan adanya
karakteristik kelompok primer dan sekunder.
Bangian-bagian atau unit-unit
dalam organisasi menampakkan karakteristiknya sebagai kelompok formal. Adalah
benar bahwa dalam bagian-bagian atau unit kerja dalam organisasi itu memang
terdapat rincian tugas yang harus dilaksanakan oleh masing-masing bagian atau
anggota dari bagian itu. Akan tetapi, tidak semua interaksi sosial yang ada
dalam organisasi itu didasarkan pada rincian tugas yang harus dilaksanakan.
bahkan, sebagian besar interaksi sosial dalam organisasi itu lebih banyak tidak
didasarkan pada rincian Dalam organisasi, keberadaan kelompok primer maupun
sekunder juga dapat ditemukan. Jika kelompok primer terbentuk karena adanya
sesuatu yang menyatukan beberapa anggota organisasi, misalnya kesamaan daerah
asal, kesamaan suku bangsa atau etnisitas, kesamaan kesukaan atau hobby dan
sebagainya, maka karakteristik sebagai suatu kelompok sekunder juga dapat
ditemukan dalam organisasi. Kelompok sekunder yang pada umumnya berskala besar
dan tidak dilandasi oleh hubungan yang bersifat pribadi, terjadi dalam
organisasi karena adanya pengaturan oleh peraturan formal, tatacara atau
prosedur yang baku dan kebijakan-kebijakan tertentu dalam organisasi.
Sebagaimana halnya kelompok primer
dan sekunder, dalam organisasi akan sangat jelas terlihat suatu interaksi
sosial yang menggambarkan adanya karakteristik kelompok primer dan sekunder.
Bangian-bagian atau unit-unit dalam organisasi menampakkan karakteristiknya
sebagai kelompok formal. Adalah benar bahwa dalam bagian-bagian atau unit kerja
dalam organisasi itu memang terdapat rincian tugas yang harus dilaksanakan oleh
masing-masing bagian atau anggota dari bagian itu. Akan tetapi, tidak semua
interaksi sosial yang ada dalam organisasi itu didasarkan pada rincian tugas
yang harus dilaksanakan. bahkan, sebagian besar interaksi sosial dalam
organisasi itu lebih banyak tidak didasarkan pada rincian
C. Pemimpin
Sebagai Pembina organisasi
Fungsi utama seorang pemimpin adalah menata strategi dan
arahan bagi organisasi, dan memadukan sumber daya yang diperlukan agar
berhasil. Dalam bisnis, seorang Pembina-pemimpin menghadapi suatu proses
keputusan harian untuk menyeimbangkan:
Hasil-hasil vs. Perkembangan.
Motivasi vs. Penilaian kritis.
Menjadi seorang evaluator vs. Menjadi seorang pengembang.
Risiko vs. Kesempatan belajar.
Delegasi vs. Arahan vs Melakukan.
Sumber:
http://handpage.blogspot.co.id/p/definisi-dan-pengertian-organisasi.html
http://organisasi.org
pengertian_definisi_dan_arti_organisasi_organisasi_formal_dan_informal_belajar_online_lewat_internet_ilmu_manajemen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar